50Gambar Wayang Kulit | Arjuna, Golek, Semar, Pandawa, Srikandi 50 Gambar Wayang Kulit Indonesia Beserta Sejarah dan Perkembangannya ! Ada yang tau enggak apa itu wayang ? Wayang merupakan sebuah seni pertunjukkan di Indonesia yang berkembang sangat pesat dan telah diakui dunia karena keunikan dan kekhasan yang dimilikinya.
Gabung KomunitasYuk gabung komunitas {{forum_name}} dulu supaya bisa kasih cendol, komentar dan hal seru Lagi Rame di Media tentang Sengkuni,..Yuk kita kenali lebih dalam sosok sengkuni yang sesungguhnyaQuoteQuoteQuoteHT 62 / 11 February 2013QuoteQuoteQuoteQuoteSangkuni, atau yang dalam ejaan Sanskerta disebut Shakuni à€¶à€à„à€šà€ż ; Ćakuni atau Saubala adalah seorang tokoh antagonis dalam wiracarita Mahabharata. Ia merupakan paman para Korawa dari pihak ibu. Sangkuni terkenal sebagai tokoh licik yang selalu menghasut para Korawa agar memusuhi Pandawa. Antara lain, ia berhasil merebut Kerajaan Indraprastha dari tangan para Pandawa melalui sebuah permainan pewayangan Jawa, Sangkuni sering dieja dengan nama Sengkuni. ketika para Korawa berkuasa di Kerajaan Hastina, ia diangkat sebagai patih. Dalam pewayangan Sunda, ia juga dikenal dengan nama Versi MahabharataQuoteMenurut versi Mahabharata, Sangkuni berasal dari Kerajaan Gandhara. Ayahnya bernama Suwala. Pada suatu hari adik perempuannya yang bernama Gandari dilamar untuk dijadikan sebagai istri Dretarastra, seorang pangeran dari Hastinapura yang menderita tunanetra. Sangkuni marah atas keputusan ayahnya yang menerima lamaran tersebut. Menurutnya, Gandari seharusnya menjadi istri Pandu, adik Dretarastra. Namun karena semuanya sudah terjadi, ia pun mengikuti Gandari yang selanjutnya menetap di istana memutuskan untuk selalu menutup kedua matanya menggunakan selembar kain karena ia sangat setia kepada suaminya yang buta. Dari perkimpoian mereka lahir seratus orang Korawa, yang sejak kecil diasuh oleh Sangkuni. Di bawah asuhan Sangkuni, para Korawa tumbuh menjadi anak-anak yang selalu diliputi rasa kebencian terhadap para Pandawa, yaitu putra-putra Pandu. Setiap hari Sangkuni selalu mengobarkan rasa permusuhan di hati para Korawa, terutama yang tertua, yaitu Duryodana. Konon Sangkuni merupakan reinkarnasi dari Dwapara, yaitu seorang dewa yang bertugas menciptakan kekacauan di muka Versi PewayanganQuoteDalam pewayangan, terutama di Jawa, Sengkuni bukan kakak dari Dewi Gendari, melainkan adiknya. Sementara itu Gandara versi pewayangan bukan nama sebuah kerajaan, melainkan nama kakak tertua mereka. Sengkuni sendiri dikisahkan memiliki nama asli Harya mulanya raja Kerajaan Plasajenar bernama Suwala. Setelah meninggal, ia digantikan oleh putra sulungnya yang bernama Gandara. Pada suatu hari Gandara ditemani kedua adiknya, yaitu Gendari dan Suman, berangkat menuju Kerajaan Mandura untuk mengikuti sayembara memperebutkan Dewi Kunti, putri negeri tersebut. Di tengah jalan, rombongan Gandara berpapasan dengan Pandu yang sedang dalam perjalanan pulang menuju Kerajaan Hastina setelah memenangkan sayembara Kunti. Pertempuran pun terjadi. Gandara akhirnya tewas di tangan Pandu. Pandu kemudian membawa serta Gendari dan Suman menuju Hastina. Sesampainya di Hastina, Gendari diminta oleh kakak Pandu yang bernama Drestarastra untuk dijadikan istri. Gendari sangat marah karena ia sebenarnya ingin menjadi istri Pandu. Suman pun berjanji akan selalu membantu kakaknya itu melampiaskan sakit hatinya. Ia bertekad akan menciptakan permusuhan di antara para Kurawa, anak-anak Drestarastra, melawan para Pandawa, anak-anak versi pewayangan Jawa, pada mulanya Harya Suman berwajah tampan. Ia mulai menggunakan nama Sengkuni semenjak wujudnya berubah menjadi buruk akibat dihajar oleh Patih adalah pangeran dari Kerajaan Pancala yang memilih mengabdi sebagai patih di Kerajaan Hastina pada masa pemerintahan Pandu. Suman yang sangat berambisi merebut jabatan patih menggunakan cara-cara licik untuk menyingkirkan Gandamana. Pada suatu hari Suman berhasil mengadu domba antara Pandu dengan muridnya yang berwujud raja raksasa bernama Prabu Tremboko. Maka terciptalah ketegangan di antara Kerajaan Hastina dan Kerajaan Pringgadani. Pandu pun mengirim Gandamana sebagai duta perdamaian. Di tengah jalan, Suman menjebak Gandamana sehingga jatuh ke dalam perangkapnya. Suman kemudian kembali ke Hastina untuk melapor kepada Pandu bahwa Gandamana telah berkhianat dan memihak musuh. Pandu yang saat itu sedang labil segera memutuskan untuk mengangkat Suman sebagai patih baru. Tiba-tiba Gandamana yang ternyata masih hidup muncul dan menyeret Suman. Suman pun dihajar habis-habisan sehingga wujudnya yang tampan berubah menjadi jelek. Sejak saat itu, Suman pun terkenal dengan sebutan Sengkuni, berasal dari kata saka dan uni, yang bermakna "dari ucapan". Artinya, ia menderita cacad buruk rupa adalah karena hasil ucapannya pewayangan selanjutnya mengisahkan, setelah Pandu meninggal dunia, pusakanya yang bernama Minyak Tala dititipkan kepada Drestarastra supaya kelak diserahkan kepada para Pandawa jika kelak mereka dewasa. Minyak Tala sendiri merupakan pusaka pemberian dewata sebagai hadiah karena Pandu pernah menumpas musuh kahyangan bernama tahun kemudian, terjadi perebutan antara para Pandawa melawan para Kurawa yang ternyata juga menginginkan Minyak Tala. Dretarastra memutuskan untuk melemparkan minyak tersebut beserta wadahnya yang berupa cupu sejauh-jauhnya. Pandawa dan Kurawa segera berpencar untuk bersiap menangkapnya. Namun, Sengkuni dengan licik lebih dahulu menyenggol tangan Drestarastra ketika hendak melemparkan benda tersebut. Akibatnya, sebagian Minyak Tala pun tumpah. Sengkuni segera membuka semua pakaiannya dan bergulingan di lantai untuk membasahi seluruh kulitnya dengan minyak tersebut. Sementara itu, cupu beserta sisa Minyak Tala jatuh tercebur ke dalam sebuah sumur tua. Para Pandawa dan Kurawa tidak mampu mengambilnya. Tiba-tiba muncul seorang pendeta dekil bernama Durna yang berhasil mengambil cupu tersebut dengan mudah. Tertarik melihat kesaktiannya, para Kurawa dan Pandawa pun berguru kepada pendeta tersebut. Sengkuni yang telah bermandikan Minyak Tala sejak saat itu mendapati seluruh kulitnya kebal terhadap segala jenis senjata. Meskipun ilmu bela dirinya rendah, namun tidak ada satu pun senjata yang mampu menembus kulitnya. 08-02-2013 2222 QuoteQuoteQuoteUsaha-Usaha untuk Menyingkirkan PandawaQuoteBaik dalam versi Mahabharata maupun versi pewayanagan, Sengkuni merupakan penasihat utama Duryudana, pemimpin para Kurawa. Berbagai jenis tipu muslihat dan kelicikan ia jalankan demi menyingkirkan para Mahabharata bagian pertama atau Adiparwa, Sangkuni menciptakan kebakaran di Gedung Jatugreha, tempat para Pandawa bermalam di dekat Hutan Waranawata. Namun para Pandawa dan ibu mereka, yaitu Kunti berhasil meloloskan diri dari kematian. Dalam pewayangan, peristiwa ini terkenal dengan nama Bale Sigala-Gala. Usaha Sengkuni yang paling sukses adalah merebut Kerajaan Indraprastha dari tangan para Pandawa melalui permainan dadu melawan pihak Kurawa. Kisah ini terdapat dalam Mahabharata bagian kedua, atau Sabhaparwa. Peristiwa tersebut disebabkan oleh rasa iri hati Duryudana atas keberhasilan para Pandawa membangun Indraprastha yang jauh lebih indah daripada Hastinapura. Atas saran Sengkuni, ia pun mengundang para Pandawa untuk bermain dadu di Hastinapura. Dalam permainan itu Sengkuni bertindak sebagai pelempar dadu Kurawa. Dengan menggunakan ilmu sihirnya, ia berhasil mengalahkan para Pandawa. Sedikit demi sedikit harta benda, istana Indraprastha, bahkan kemerdekaan para Pandawa dan istri mereka, Dewi Drupadi jatuh ke tangan Drupadi dipermalukan di depan umum, Dewi Gendari ibu para Kurawa muncul membatalkan semuanya. Para Pandawa pun pulang dan mendapatkan kemerdekaan mereka kembali. Karena kecewa, Duryudana mendesak ayahnya, Drestarastra, supaya mengizinkannya untuk menantang Pandawa sekali lagi. Drestarastra yang lemah tidak kuasa menolak keinginan anak yang sangat dimanjakannya permainan dadu yang kedua pun terjadi kembali. Untuk kedua kalinya, pihak Pandawa kalah di tangan Sengkuni. Sebagai hukuman, mereka harus menjalani hidup selama 12 tahun di dalam hutan, dan dilanjutkan dengan menyamar selama setahun di suatu negeri. Jika penyamaran mereka sampai terbongkar, mereka harus mengulangi kembali selama 12 tahun hidup di dalam hutan dan begitulah masa hukuman selama 13 tahun berakhir, para Pandawa kembali untuk mengambil kembali negeri mereka dari tangan Kurawa. Namun pihak Kurawa menolak mengembalikan Kerajaan Indraprastha dengan alasan penyamaran para Pandawa di Kerajaan Wirata telah terbongkar. Berbagai usaha damai diperjuangkan pihak Pandawa namun semuanya mengalami kegagalan. Perang pun menjadi pilihan besar di Kurukshetra antara pihak Pandawa melawan Kurawa dengan sekutu masing-masing akhirnya meletus. Perang yang juga terkenal dengan sebutan Baratayuda ini berlangsung selama 18 hari, di mana Sengkuni tewas pada hari terakhir. Menurut versi Mahabharata bagian kedelapan atau Salyaparwa, Sengkuni tewas di tangan Sadewa, yaitu Pandawa nomor lima. Pertempuran habis-habisan antara keduanya terjadi pada hari ke-18. Sengkuni mengerahkan ilmu sihirnya sehingga tercipta banjir besar yang menyapu daratan Kurukshetra, tempat perang berlangsung. Dengan penuh perjuangan, Sadewa akhirnya berhasil memenggal kepala Sengkuni. Riwayat tokoh licik itu pun versi asli di atas sedikit berbeda dengan Kakimpoi Bharatayuddha yang ditulis pada zaman Kerajaan Kadiri tahun 1157. Menurut naskah berbahasa Jawa Kuna ini, Sengkuni bukan mati di tangan Seadewa, melainkan di tangan Bima, Pandawa nomor dua. Sengkuni dikisahkan mati remuk oleh pukulan gada Bima. Tidak hanya itu, Bima kemudian memotong-motong tubuh Sengkuni menjadi beberapa tersebut dikembangkan lagi dalam pewayangan Jawa. Pada hari terakhir Baratayuda, Sengkuni bertempur melawan Bima. Kulitnya yang kebal karena pengaruh Minyak Tala bahkan sempat membuat Bima menjadi pusing karena tidak bisa mengalahkan Sengkuni. Penasihat Pandawa selain Kresna, yaitu Semar muncul memberi tahu Bima bahwa kelemahan Sengkuni berada di bagian dubur, karena bagian tersebut dulunya pasti tidak terkena pengaruh Minyak Tala. Bima pun maju kembali. Sengkuni ditangkap dan disobek duburnya menggunakan Kuku Pancanaka yang tumbuh di ujung jari kebal Sengkuni pun musnah. Dengan beringas, Bima menyobek dan menguliti Sengkuni tanpa ampun. Meskipun demikian, Sengkuni hanya sekarat tetapi tidak sore harinya Bima berhasil mengalahkan Duryudana, raja para Kurawa. Dalam keadaan sekarat, Duryudana menyatakan bahwa dirinya bersedia mati jika ditemani pasangan hidupnya, yaitu istrinya yang bernama Dewi Banowati. Atas nasihat Kresna, Bima pun mengambil Sengkuni yang masih sekarat untuk diserahkan kepada Duryudana. Duryudana yang sudah kehilangan penglihatannya akibat luka parah segera menggigit leher Sangkuni yang dikiranya Banowati. Akibat gigitan itu, Sengkuni pun tewas seketika, begitu pula dengan Duryudana. Ini membuktikan bahwa pasangan sejati Duryudana sesungguhnya bukan istrinya, melainkan pamannya yaitu Sengkuni yang senantiasa berjuang dengan berbagai cara untuk membahagiakan para By Klik Banner dan Silahkan Berkunjung 08-02-2013 2223 qtimboel memberi reputasiDiubah oleh AleRiqwan 11-02-2013 1429 Kaskus Addict Posts 2,166 pertamak 08-02-2013 2229 ane pusing bacanya 08-02-2013 2230 Hobby banget ya Gan ama wayang??? Ane sih suka tp suka nya ma tokoh Kresna 08-02-2013 2230 ane dulu sering nonton mahabaratha di bali TV, jadi tau dikit" tentang sakuni 08-02-2013 2233 Kaskus Addict Posts 2,091 gatau apaan tuh gan? Quote 08-02-2013 2234 Kaskus Addict Posts 1,928 haha ini kisah cerita partai DEM***T gan,, ggege 08-02-2013 2236 Kaskus Addict Posts 2,285 sengkuni , tokoh paling cerdas di mahabarata.. 08-02-2013 2236 QuoteOriginal Posted By johpatihâșhaha ini kisah cerita partai DEM***T gan,, ggege nah agan ini tepat karna itu makanya ane angkat thread ini 08-02-2013 2239 Kaskus Addict Posts 2,802 kalo ngga salah sengkuni juga di sebutin di lagu nya JHF deh walopun asal nya ngga tau sengkuni itu siapa thanks for share juragan 08-02-2013 2240 KASKUS Addict Posts 2,103 belum pernah nonton wayang jadi pengen nonton dah 08-02-2013 2241 ternyata lagi cerita si paman Sengkuni kelicikanya emang terkenal bahkan sampai kematiannya kalo di Jawa kalo marah ke orang curang pasti bilangnya "licik kaya Sengkuni" 08-02-2013 2242 Kaskus Addict Posts 3,851 wah sengkuni ini bener2 tokoh wayang yg sangat politis dan mampu mempengaruhi banyak tokoh penting 08-02-2013 2253 Kaskus Addict Posts 2,002 barusan liat di TV tentang sengkuni... eh udah ada aja threadnya di mari partai partai 08-02-2013 2310 QuoteOriginal Posted By ToF0211âșbarusan liat di TV tentang sengkuni... eh udah ada aja threadnya di mari partai partai iya gan demokrat digoyang 09-02-2013 0056 Kaskus Addict Posts 2,213 gw jg tau nasib sengkuni yg versi wayang, mokat di tangan Bima tiba" jd populer minggu" ini 09-02-2013 0104 QuoteOriginal Posted By barsamanâșgw jg tau nasib sengkuni yg versi wayang, mokat di tangan Bima tiba" jd populer minggu" ini trus sengkuni di minggu ini mokat ditangan siapa ni gan 09-02-2013 0855 QuoteOriginal Posted By stndbyâșsengkuni , tokoh paling cerdas di mahabarata.. tapi kecerdasanya jangan ditiru gan 09-02-2013 0923 QuoteOriginal Posted By baccuâș ternyata lagi cerita si paman Sengkuni kelicikanya emang terkenal bahkan sampai kematiannya kalo di Jawa kalo marah ke orang curang pasti bilangnya "licik kaya Sengkuni" iya gan bahkan partai penguasa kita aja terkena badai sengkuni 09-02-2013 0928 QuoteOriginal Posted By asrinfatâșkalo ngga salah sengkuni juga di sebutin di lagu nya JHF deh walopun asal nya ngga tau sengkuni itu siapa thanks for share juragan sama sama gan semoga bisa menabah wawasan 09-02-2013 0946FisikaTeoretis. Setelah teori relativitas umum dirumuskan, Einsten menjadi terkenal ke seluruh dunia, pencapaian yang tidak biasa bagi seorang ilmuwan. Di masa tuanya, keterkenalannya melampaui ketenaran semua ilmuwan dalam sejarah, dan dalam budaya populer, kata Eisntein dianggap bersinonim Gambar 2.4 Albert dengan kecerdasan atau
Patih Sengkuni patih ing Negoro astina utowo Ngastina, nduweni utowo duwe sifat watake licik rusuh culas iri dengki srei, sombong, dur Angkara, urik lan liya-liyane sifat kang olo. Patih sengkuni adine Dewi Gendari. Harya Suman Patih Sengkuni Apane kurawa? Yaiku pamane Kurawa. Secara fisik sebagaimana mulanya dia seorang yang berwajah tampan, kemudian menjadi rusak karena berbagai pukulan maupun tendangan Patih Gandamana. Kemudian, secara fisik pasca kejadian ini, dalam pewayangan ciri-ciri tubuhnya yaitu; memiliki mata peten, hidung wungkal gerang, bentuk bibir atau mulut gusen memakai kumis, mempunyai jenggĂ”t dan wĂ”k. Bentuk jari tangan raksasa, arah wajah lanyap, posisi kaki jangkah. Adapun Sunggingan badannya berwarna emas, untukwrna wajah berwarna merah muda atau emas. Patih Sengkuni mempunyai bentuk badan sedang begitu pula dia memiliki suara yang sedang. Untuk pakaian, dia menggunakan busana, yaitu; irah-irahan trumbĂŒs atau cewasan, sumpĂźng surengpati, jamang loro, gelang tangan punggawa atau binggel, gelang kaki binggel, memakai celana panjang cindhe dan memakai kain blĂ”trĂ”ng. Sumber Adapun ciri-ciri pada sifat sikap dan kelakuan beserta wataknya adalah kumpulan iri hati dengki dan sifat culas serta menghalalkan segala cara, raja tega tanpa welas asih. Ada banyak sifat buruk yang berkaitan dengan hati yang kotor dan kekejaman dalam pengejawantahan apa yang ada dalam isi hatinya. Informasi mengenai Keluarga tokoh wayang sengkuni Nama Haryo Suman, Tri Gantalpati, Gandaraputra, atau & Ibu Prabu Suwala/Prabu Keswara Raja GandaradesaIstri Dewi Sukesti/Dewi Surakesti Anak 1. Antisura, 2 Arya Surabasa dan 3. Dewi Kakak Dewi Gendari/Dewi Anggandari, Harya Gandarya Raja Gandaradesa, Adiknya Surabasata, dan Harya Gajaksa Awal Mula Nama dan Arti Sengkuni Pada awalnya Harya Suman berwajah tampan. Haryo Suman mulai menggunakan nama Sengkuni setelah keadaannya berubah buruk akibat dihajar habis-habisan oleh patih Gandamana pada masa pemerintahan raden Pandu di kerajaan Hastina. Alasan Sengkuni dihajar habis-habisan karena Patih Gandamana tidak terima dirinya difitnah oleh Harya Suman bahwa dia telah berkhianat dan bersekutu dengan musuh. Apa arti dari Sengkuni? Sangkuni yang berasal dari kata âsakaâ dan âuniâ. Memiliki arti berubah menjadi buruk akibat ulah mulutnya sendiri. Harya Sengkuni diangkat menjadi Patih Setelah Destarastra menjadi Raja Astina. Sengkuni Memakan Saudaranya Sendiri penderitaan sengkuni sehingga menjadi Kurawa berjumlah 100 orang? Bermula kecempuruan Gendari karena Prabu Pandu sudah memiliki putra mahkota pewaris takhta yaitu Yudhistira. Gandhari memiliki 99 putra dan seorang putri yang terlahir akibat dia memukul kandungannya sendiri. Pemukulan kandungannya sendiri karena cemburu pandu memiliki pewaris tahta Yudhistira. Kejadian ini mengakibatkan terjatuh gumpalan daging dan ditendang sehingga menjadi seratus bagian yang terpisah. Kemudian Suyudana alias Duryudana terbentuk lebih dahulu dan diikuti kemudian satu persatu saudaranya yang lain sehingga mencapai 100 anak. keseratus orang atau anak inilah selanjutnya kita kenal dengan sebutan Kurawa. Adapun nama Kurawa yang putri atau perempuan adalah Dursilawati atau Dursala, yang merupakan adik perempuan Suyudana/Duryudhana. Pada saat Raja Drestarastra mengetahui aib Gendhari sebelum menjadi istrinya, dia menjadi murka dan menghukum seluruh keluarga raja Subala termasuk Sengkuni. Hukumannya dengan memasukkan mereka kedalam penjara. Ada seratus bersaudara di dalam tahanan. Dan tragisnya lagi pada saat berada dalam penjara, para tahanan ini cuma diberi nasi satu kepalan tangan untuk jatah makan harian bagi semuanya dalam versi lain sebulir nasi. dengan keadaan demikian, selanjutnya Raja Subala membuat keputusan bahwa yang lain untuk mati kecuali Sengkuni yang harus tetap hidup dalam rangka membalaskan dendam. Situasi ini membuat terjadinya peristiwa kanibalisme, yaitu Sengkuni memakan saudara-saudaranya sendiri untuk supaya bisa bertahan. Kenapa Sengkuni membenci Pandawa? Cerita bermula sebelum Pandawa Lahir, ada banyak alasan dan akumulasi kekecewaan patih sengkuni begitu membenci pandawa, alasan singkatnya karena dia merupakan anak Prabu Pandu. Rangkumannya adalah sebagai berikut; Karena Prabu Pandu mengalahkannya dalam sayembara pilih, dan juga mengalahkannya dalam perang tandingCemburu dan iri hati karena pujaannya yaitu dewi Kunti menjadi istri PanduKakaknya yaitu dewi Gendari tidak diperistri pandu malah dinikahkan dengan Destrarasta Selanjutnya hal ini menimbulkan dendam kesumat pada dada Haryo Suman alias Sengkuni kala itu belum menjadi patih. Kisah awal mula Sengkuni melampiaskan kebenciannya kepada Pandu bermula dengan kematiannya Pandu. Sejak kematian pandu, Harya Suman kemudian melampiaskan kebencian kepada Pandu melalui keturunannya yaitu Pandawa. Sengkuni selalu mempengaruhi Prabu Drestarastra dan Kurawa untuk berlaku dengan tidak adil pada Pandawa. Selanjutnya anda mengetahui sendiri bagaimana kisah epos ini dalam mahabharata atau wayang purwa. Minyak Tala Sumber Kesaktian Patih Sengkuni Secara kesaktian dalam pewayangan, Patih Sangkuni sebenarnya tidak begitu ahli dalam olah kanuragan. Tetapi seluruh tubuhnya menjadi kebal terhadap berbagai jenis senjata. Hal ini terjadi karena dengan kelicikannya dia berhasil mendapatkan khasiat dari minyak Tala milik Prabu Pandu yang sudah meninggal. Peristiwa minyak tala ini juga yang membawa keluarga Pandawa dan Kurawa bertemu dengan Bambang Kumbayana. Yang pada akhirnya menjadi guru besar kedua keluarga tersebut bergelar Pandhita Durna. Minyak Tala sendiri merupakan pusaka pemberian dewata sebagai hadiah karena Pandu pernah menumpas musuh kahyangan bernama Nagapaya. Minyak ini merupakan dititipan Pandu kepada Destarastra yang kelak seharusnya diberikan kepada Pandawa jika sudah dewasa. Beberapa tahun selanjutnya, kurawa juga menginginkan minyak tala yang mengakibatkan terjadinya perebutan. Perebutan ini membuat Dretarastra membuat keputusan untuk melemparkan minyak tersebut beserta wadahnya yang berupa cupu sejauh-jauhnya. Para Pandawa lima dan brayat Kurawa selanjutnya segera berpencar untuk bersiap menangkap wadah cupu yang berisi minyak tala. Akan tetapi, sebelum Raja Destarastra hendak melemparkannya, Sengkuni terlebih dahulu menyenggol tangan Dretarastra sehingga sebagian minyak tala tumpah. Segera setelah tumpahnya minyak, Sengkuni segera membuka semua pakaiannya dan bergulingan di lantai untuk membasahi seluruh kulitnya dengan minyak tala yang tumpah. Semenjak bermandikan minyak tala ini kulitnya menjadi kebal terhadap berbagai gaman senjata. Kekebalan inilah yang membuat dia sangat sulit dikalahkan meskipun sengkuni tidak terlalu sakti dalam ilmu kanuragan. Adapun sisa minyak dan cupu yang menjadi wadahnya jatuh masuk kedalam sumur tua yang kurawa maupun pandawa tidak mampu mengambilnya. Kemudian muncullah Dorna yang dengan mudah mengambil cupu berisi minyak tala ini dari dalam sumur dengan mudahnya. sumber wikipedia. Ada berbagai versi lainnya dalam kisah ini. Misalnya cerita bahwa Ketika Begawan Abiyasa membagikan minyak tala yang bisa membuat kulit menjadi kebal, keseratus Kurawa tidak mau antre dan menerjang berdesakan untuk berebut minyak sakti itu. Siapa yang membunuh Sengkuni di Mahabharata? Dalam perang Baratayuda, Sengkuni mati dirobek-robek mulutnya oleh Wrekodara Werkudara alias Bima. Cerita meninggalnya atau dibunuhnya Sengkuni terjadi di medan laga saat terjadi perang Bharatayudha. Tepatnya tepatnya pada hari ke-18 yaitu hari terakhir peperangan. Pada kisah yang asli, Sengkuni mati di tangan Sadewa Karya Krishna Dwaipayana Vyasa Akan Tetapi dalam cerita pewayangan dia mati oleh Werkudoro atau Bima. Sebenarnya secara ilmu kanuragan, sengkuni bukanlah orang yang hebat alias sakti, akan tetapi karena khasiat minyak tala, dia menjadi sulit untuk dikalahkan. Hal ini membuat Werkudara putus asa dan kehabisan akal untuk mengalahkan patih yang terkenal dalam pewayangan ini. Sampai suatu waktu Bima mendapat nasehat Prabu Kresna dan Kiai Semar untuk menyerang bagian mulut dan duburnya. Alasannya karena pada dua bagian tubuh inilah yang tidak mendapat khasiat dari minyak tala. Dan pada akhirnya Sengkuni dapat dikalahkan, meski kalah, dia belum juga mati berkat tuah keampuhan minyak tala. Meski belum mati, keadaannya sangat parah. Mulutnya sobek, dan dalam cerita juga menyebutkan bahwa duburnya juga sobek, dengan tubuh yang remuk. Ajal Sengkuni datang setelah Prabu Suyudana atau Duryudana dikalahkan Bima. Keadaan suyudana sama saja, yaitu dalam kondisi sekarat dan luka parah. Kemudian Duryudana alias Suyudana berkata bahwa dia hanya mau mati bersama istrinya yaitu Dewi Banowati. Alasannya karena istrinya lah pasangan hidup dan matinya. Selanjutnya, atas saran Kresna, Sengkuni yang belum mati didekatkan ke Duryudana. Kenapa begitu? Karena Duryudana tidak tahu karena matanya sudah buta akibat pertarungannya dan Sengkuni juga sudah tidak bisa bicara. Kematian dua tokoh jahat dalam pewayangan ini Duryudana dan Sengkuni mati bersama setelah Duryudana menggigit leher Sengkuni. Berbagai versi kematian patih Sengkuni KrishnaDwaipayana Vyasa Kematiannya oleh Sahadewa, putra bungsu Pandawa, pada suatu perang tanding di medan perang Kurusetra. Cara kematiannya bermula pertarungan satu lawan satu antara Sengkuni dan Sahadewa pada hari ke-18 dalam peperangan, kemudian kepalanya terpenggal oleh panah berujung mata pedang berlapis emas milik Sahadewa. Dalam teks Kakawin Bharatayuddha menyebutkan Sengkuni mati dengan cara setelah tubuhnya di potong-potong mutilasi menjadi beberapa bagian. Selanjutnya potongan tubuh ini di sebar ke banyak tempat oleh Bima Cerita Pewayangan selanjutnya menggambarkan kematiannya lebih mengerikan, bukan dengan cara mutilasi, tetapi tubuh Sengkuni di kuliti hidup-hidup oleh Werkudara setelah mulut dan duburnya di robek dengan Kuku Pancanaka. istilah berkaitan dengan Sengkuni Haryo Suman Jalatunda tempat sengkuni dan Kurawa menceburkan Bima, tempat yang terkenal angker dan penuh hewan berbisa khususnya Suman nama patih sengkuni pada saat masih berwajah tampan dan ganteng sebelum rusak karena patih Astina hingga cacat seumur lubang jebakan semisal sumur yang dalam untuk menjebak patih Gandamana Gedung Jatugreha tempat para Pandawa bermalam di dekat Hutan Waranawata dalam peristiwa bale sigalagalaBale sigala gala tempat untuk pembunuhan Pandawa dan Dewi Kunti namun gagalPurocana Ahli Bangunan yang membuat bale untuk menjebak Pandawa, kemudian dia dibunuh sengkuni karena takut membocorkan rahasia. Minyak Tala bisa membuat kulit kebal terhadap berbagai senjata yang membuat sengkuni menjadi sulit di kalahkan.Jorodan Jubah Bekas pakaian yang di kenakan Dewi Kunti semenjak peristiwa minyak tala.Pandawa Dadu kisah mengenai kekalahan Pandawa sehingga harus merelakan negara Amarta menjadi milik Kurawa dan rela menjalani hukuman buang selama 12 tahun di hutan dan bersembunyi selama 1 tahun. Catatan penghimpun kisah ada berbagai versi dalam epos ini, harap maklum jika ada yang berbeda kisahnya. Rangkuman dari berbagai sumber;Wayangand transparent png images free download. Wayang kulit theater portrays the essence of the javanese world view. Shadow puppet (wayang kulit) of sengkuni, from the consecrated set kyai nugroho. Water buffalo hide, water buffalo hide, pigments, cotton, gold leaf. Wayang kulit bima atau werkudara. Gambar wayang kulit sengkuni gambar wayang. Dalam pewayangan Jawa, Sangkuni sering dieja dengan nama Sengkuni. Sengkuni bukan kakak dari Dewi Gandari, melainkan adiknya. Sementara itu Gandara versi pewayangan bukan nama sebuah kerajaan, melainkan nama kakak tertua mereka. Saudara Sengkuni ada empat yaitu Prabu Gandara, Harya Sarabasta, Harya Gajaksa dan Dewi Gandari. Dewi Gandari lah yang selalu di pengaruhi Sengkuni untuk berbuat jahat, kemudian setelah itu anak dari Dhestarasta Kurawa yang didorong untuk berbuat jahat kepada putra Pandhu Pandhawa. Sengkuni adalah putra Prabu Kiswara/Suwala dari Kerajaan Plasajenar, wataknya licik, suka mengadu domba, suka berbohong dan berlaku semena-mena tapi sangat pintar dalam strategi perang. Senjatanya adalah cis dan kethu jingga. Istrinya bernama Dewi Sukesti berputra Antisura, Arya Surabasah dan Dewi Antiwati. Sakuni bermata kedondongan, berhidung mungkal gerang, berbentuk batu asahan yang sudah aus, bergigi gusen, berjenggot. Kedua tangannya berlainan bentuk, yang satu tangan raksasa dan yang lainnya menunjuk, seperti tangan dagelan. Bergelang, berpontoh, dan berkeroncong. Kepala berketu udeng. Bersunting kembang kluwih. Berkalung ulur-ulur. Berkain rapekan tentara, bercelana cindai. Dalam cerita Sakuni mengidap sakit napas. Digambar tampak bahu tangan belakang agak naik, menandakan, bahwa orangnya mempunyai sakit napas. Menurut cerita jawa Sengkuni itu titisan dari Bathara Dwapara Dewa Pengrusak, Musuh dari kebenaran, oleh kerena itu Sengkui juga memiliki watak yang jahat. Sengkuni sendiri dikisahkan memiliki nama asli Harya Suman. Dalam pewayangan Sunda, ia juga dikenal dengan nama Sangkuning. Naiknya Sengkuni atau harya Suman sebagai patih pun melalui jalan curang. Dalam lakon Gandamana Luwengâ dikisahkan bagaimana Harya Suman menyiapkan jebakan luweng lubang bagi Patih Gandamana saat mereka berperang melawan Pringgondani. Harya Suman melapor kepada Prabu Pandu Dewanata bahwa Gandamana âyang terkubur dalam luwengâ tertangkap musuh dan berkhianat. Setelah Pringgondani berhasil diduduki, Harya Suman melaporkan bahwa Gandamana tewas. Maka ia pun diangkat menjadi patih, menggantikan Gandamana. Setelah diselamatkan oleh prajurit yang masih setia, Gandamana yang marah karena merasa difitnah menghajar Harya Suman habis-habisan sehingga wajahnya yang tampan berubah menjadi jelek. Sejak saat itu, Suman pun terkenal dengan sebutan Sengkuni, Nama Sengkuni atau Sakuni, berasal dari kata sakaâ dari dan uniâ ucapan. Artinya, ia menderita cacad buruk rupa adalah karena hasil ucapannya sendiri. Jadi Sengkuni melambangkan manusia yang sifatnya senang memfitnah, menghasut dan mencelakakan orang lain. Atau lambang orang yang berperangai licik dan kejam. Dalam lakon Bale Sigalagalaâ atau Pandawa Obongâ, pihak Pandawa dan Dewi Kunti diundang menghadiri pesta dalam bangunan yang bahannya rawan terbakar. Pihak Kurawa lalu membakar bangunan tersebut. Pandawa selamat dibopong Bima mengikuti garangan putih. Dalam lakon Pandawa Daduâ, Pandawa kalah dan harus menyerahkan kerajaan Astina kepada Kurawa. Kedua taktik ini jelas dahsyat, sebuah tipu muslihat yang ampuh, membuat lawan tidak berkutik. Dan tak lain merupakan buah kelicikan dari Sengkuni. Pada hari terakhir Baratayuda, Sangkuni bertempur melawan Bima. Kulitnya yang kebal karena pengaruh minyak tala bahkan sempat membuat Bima sulit mengalahkan Sengkuni. Penasihat Pandawa selain Kresna, yaitu Semar muncul memberi tahu Bima bahwa kelemahan Sangkuni berada di bagian dubur, karena bagian tersebut dulunya pasti tidak terkena pengaruh minyak tala. Bima pun maju kembali. Sangkuni ditangkap dan disobek duburnya menggunakan Kuku Pancanaka yang tumbuh di ujung jari Bima. Ilmu kebal Sengkuni pun musnah. Dengan beringas, Bima menyobek dan menguliti Sangkuni tanpa ampun. Versi lain, Bima meraih leher Sengkuni, lalu dihimpitnya dengan lengannya kuat kuat, sehingga lehernya tercekik, dan mulutnya pun membuka lebar kehabisan napas. Bima memasukkan kuku Pancanaka kedalam mulut Sengkuni karena Sengkuni tidak meminum minyak tolo,maka dengan mudah dirobek robeknya sampai kedalam leher dan menembus ke jantungnya. Matinya Sakuni melambangkan, bahwa orang pandai bicara yang tak jujur sepantasnya kalau dirobek-robek mulutnya. sumber referensi . 374 341 365 79 120 169 50 365